FAJAR.CO.ID, BANTAENG – Pemerintah Kabupaten Bantaeng menargetkan akan memperbaiki 285 unit rumah tidak layak huni di Bantaeng. Pada tahap pertama, sebanyak 60 unit rumah akan diperbaiki di tiga kelurahan.
Hal itu diungkapkan sekretaris Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan Pemkab Bantaeng, Nur Arifin Maksud saat membuka peletakan batu pertama prgram bedah rumah bantuwan swadaya penyediaan hunian baru layak di Kelurahan Lembang, Kecamatan Bantaeng, Jumat (26/8). Dia mengatakan, pada tahun ini Bantaeng akan mendapatkan kuota perbaikan dan bedah rumah sebanyak 285 unit.
“Untuk tahap pertama ini, sebanyak 60 unit yang disebar di tiga kelurahan yaitu Kelurahan Lembang, Malilingi dan Bonto Rita,” jelas dia.
Dia menambahkan, untuk program bedah rumah ini pemerintah mengucurkan anggaran Rp 2 miliar untuk 60 rumah tersebut. Anggaran itu, berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dana APBD Pemkab Bantaeng.
“Kita mengucurkan dana tidak dalam bentuk uang. Kita memberikan material dan ongkos tukang. Selebihnya, bedah rumah ini dikerjakan oleh penerima manfaat dengan membentuk kelompok kerja,” jelas dia.
Dia menambahkan, penentuan penerima manfaat ini melalui proses assesment yang cukup ketat. Menurutnya, pemerima manfaat adalah orang miskin yang memang memiliki rumah yang tidak layak huni.
Lurah Lembang, Faradyta Tamara mengatakan, salah satu syarat penerima bantuan bedah rumah ini adalah mereka yang masuk dalam Data DTKS. Mewakili masyarakat Lembang, Faradyta mengaku berterimakasih kepada pemerintah Kabupaten Bantaeng yang telah membuat program ini.
“Tentu masyarakat di Lembang berharap program ini bisa terus berlanjut ke tahun-tahun yang akan datang,” jelas dia.
Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin juga hadir dalam peletakan pertama batu tanda dimulainya program bedah rumah tersebut. Dalam kesempatan itu, dia mengatakan, jika program ini adalah bukti kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakatnya.
“Ini adalah cerminan hadirnya pemerintah. Bahwa pemerintah hadir untuk memastikan masyarakat bisa lebih sejahtera,” jelas dia.
Dia mengatakan, ada berbagai macam aspek yang ingin dicapai dari program bedah rumah ini. Salah satunya adalah aspek kesehatan. Dia mengaku, aspek kesehatan ini sangat bergantung dengan kondisi rumah yang layak huni.
“Salah satu aspek yang ingin kita kejar adalah kesehatan. Kalau masyarakat kita sehat, maka kita akan semakin produktif,” jelas dia.
Dia juga berharap, program bedah rumah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya untuk warga Bantaeng. Dia berjanji, program bedah rumah ini akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang.
“Yang kita lakukan ini juga wujud dari kebersamaan. Kita bisa membedah rumah ini berkat kebersamaan yang kita jaga selama ini,” jelas dia. (*)