FAJAR.CO.ID, BANTAENG – Dalam rangka meningkatkan sinergi dan kapasitas pengelolaan Kelompok Kerja Pendidikan Anak Usia Dini (Pokja PAUD) dan Penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) guna mewujudkan layanan yang berkualitas, Pemerintah Kabupaten Bantaeng, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bantaeng memboyong Kepala Sekolah TK dan Pengurus Pokja PAUD se Kabupaten Bantaeng mengikuti studi tiru pengelolaan PAUD di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa, (30/5).
Rombongan didampingi langsung oleh Bunda PAUD Kabupaten Bantaeng, Sri Dewi Yanti (SDY), Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNFI Dinas Dikbud Kabupaten Bantaeng, Reny Susanty melakukan kunjungan studi tiru di Sekolah TKIT Alam Pelopor Al-Munawwar Bandung. Sekolah Alam Pelopor (PAUD Pelopor Al Munawwar & SD Alam Pelopor) merupakan institusi Sekolah terakreditasi “A” yang berada dibawah naungan Yayasan Pelopor pengembangan sumber daya manusia Indonesia yang berdiri sejak tahun 2002 dan telah menerapkan korikulum merdeka.
Pada kesempatan tersebut rombongan Pokja PAUD dan PAUD HI diterima oleh bunda Imas Maryani selaku Kepala TK Sekolah Alam Pelopor Bandung yang didampingi dan dipandu Nanang Ruspendi selaku Training Manager.
Reny menjelaskan kegiatan yang diikuti 60 orang perserta tersebut dimaksudkan untuk dapat mengadopsi hal baik terkait tata kelola PAUD dalam penerapan kurikulum merdeka dan menambah wawasan serta pengetahuan yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan kedepannya untuk menjadi lebih baik di Kabupaten Bantaeng.
“Kurikulum merdeka ini tidak serta merta dapat diterapkan disekolah saja, perlu pemahaman yang memadai dan dukungan dari berbagai elemen. Kami hadirkan Pokja Bunda PAUD dan Kepala Sekolah TK se Kabupaten Bantaeng ini untuk membangun kolaborasi dan pemahaman bersama dalam penerapan kurikulum merdeka,” kata dia.
Sementara itu, Bunda PAUD Bantaeng, Sri Dewi Yanti juga terus mendorong kesadaran dan partisipasi seluruh lapisan masyarakat dalam menghadirkan layanan PAUD berkualitas di Kabupaten Bantaeng, sehingga apa yang para guru lihat dan saksikan pada studi tiru di Sekolah Alam Pelopor Bandung dapat diterapkan di Bantaeng.
“Kehadiran Bunda PAUD adalah untuk membantu pemerintah. Pemerintah membutuhkan dukungan semua pihak, sehingga kita harus memahami secara tuntas apa yang menjadi tugas kita dan kegiatan seperti ini sangat kita butuhkan,” kata dia.
Sri Dewi Yanti mengatakan, dia sangat terkesan dengan konsep kurikulum merdeka melibatkan parenting yang diterapkan sekolah alam pelopor. Kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, konten yang lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami para pendidik dengan konsep menguatkan kompetensi.
“Konsep kurikulum merdeka yang melibatkan parenting tenaga pendidik di dalamnya dan konsep sekolah dengan nuansa alam yang dimiliki sekolah pelopor. Semoga apa yang kita lihat dan saksikan hari ini serta tidak dimiliki di Bantaeng dapat menerapkan ke semua sekolah PAUD yang ada di Bantaeng. Dan semoga Bantaeng bisa segera mempunyai sekolah alam untuk langkah awal penerapan kurikulum merdeka, nanti kita di support oleh semua elemen terkait,” kata dia. (*)