FAJAR.CO.ID, BANTAENG – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bantaeng mencanangkan Kampung Keluarga Berkualitas (KB) dan meluncurkan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di Balai Kartini, Kecamatan Bantaeng, Selasa (23/5).
Bupati Bantaeng, Ilham Azikin mengajak kepada seluruh masyarakat berperan dalam persoalan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ke depan. Pendekatan penanganan stunting tidak hanya dapat diselesaikan dengan pendekatan struktural tapi persoalan generasi kedepan adalah tanggung jawab semua pihak.
“Kami mengajak kita semua, persoalan kualitas SDM dengan pendekatan stunting hari ini, tidak hanya jadi tanggung jawabnya salah satu pihak tapi persoalan ini menjadi tanggung jawab kita semua. Kualitas generasi kedepannya ditentukan oleh kita hari ini,” kata dia.
Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, Andi Ritamariana mengatakan, saat ini BKKBN Bergerak cepat menata kembali percepatan penurunan stunting. Dia menjelaskan tujuan kampung KB dilaunching adalah dalam rangka meningkatkan kualitas SDM yang berada di Kampung KB, memberdayakan serta memperkuat diskusi keluarga.
Pada tahun 2022 Kampung Keluarga Berencana berubah menjadi kampung Keluarga Berkualitas tetapi tetap disebut Kampung KB. Kabupaten Bantaeng sudah terbentuk 2016 hingga 2022 sebanyak 14 kampung KB kemudian target pada tahun 2023 melaunching 30 Kampung KB.
“Di dalam kampung KB ada yang disebut Rumah Data dan yang sudah terbentuk sebanyak 12 dan ditargetkan pada tahun 2023 sebanyak 35 Rumah Data,” katanya.
Dia mengapresiasi program Dashat Kabupaten Bantaeng yang telah mewakili Sulawesi Selatan pada tahun 2022. “Alhamdulillah Dashat Kabupaten Bantaeng nomor satu dan mewakili Sulawesi Selatan Dashat 2022 di tingkat nasional,” katanya.
Kabupaten Bantaeng tercatat sejak 2022 terdapat 14 kampung KB, kemudian pada 2023 ditarget sebanyak 30 Kampung KB dan dua Dashat yang sudah terbentuk dan target 2023 sebanyak 42 Dashat. Kabupaten Bantaeng memiliki 67 Desa Kelurahan yang ditarget pada 2024 semua terbentuk Kampung KB.
Selain pencanangan Kampung KB dan Launching Dashat serta Rumah Data dalam menunjang percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bantaeng juga dilantik sejumlah Papa Asuh yang merupakan upaya yang melibatkan seluruh elemen dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Stunting di Kabupaten Bantaeng menempati urutan ke empat terendah di Sulsel dengan angka 22,1 persen setelah Barru 14,1 persen, Kota Makassar 18,4 persen dan Pinrang 20,9 persen.
Kabupaten Bantaeng juga pada acara tersebut menerima Pagu Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) dari BKKBN Sulawesi Selatan sebanyak Rp 3.116.695.000. (*)