FAJAR.CO.ID, BANTAENG – Bupati Bantaeng, Ilham Azikin mengaku akan memberikan bantuan bibit buah pala kepada petani di kawasan Desa Kayuloe, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng. Bantuan bibit pala ini diharapkan bisa menjadi salah satu pendapatan tambahan petani di kawasan ini.
Hal itu diungkapkan oleh Ilham Azikin saat meresmikan aula karantina sosial di Desa Kayuloe, Senin (20/3). Dia menyebut, selain untuk menjadi tambahan pendapatan petani, bantuan bibit pala ini juga akan melindungi lingkungan dari kerusakan lahan.
Sekedar diketahui, warga desa Kayuloe sebagian besar bekerja sebagai petani jagung. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya pepohonan yang menjaga kawasan lereng bukit dari ancaman banjir dan longsor.
“Kita ingin lingkungan kita aman dari bencana. Semoga dengan bibit pala ini, kita bisa meningkatkan pendapatan petani dan menjaga kondisi lingkungan,” jelas dia.
Ilham Azikin juga mengaku berencana untuk mengurangi bantuan bibit jagung gratis dan menggantinya dengan bibit pala berkualitas. Terutama untuk lahan-lahan pertanian yang memiliki derajat kemiringan tertentu.
Ilham Azikin juga mengaku akan membantu pemerintah desa untuk suplai pupuk di daerah ini. Dia mengaku, akan memprioritaskan kebutuhan petani di Desa Kayuloe ini.
“Nanti saya minta Dinas pertanian untuk menyelesaikan persoalan pupuk ini. Kalau perlu nanti bagaimana caranya agar ada pengecer juga di sini,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Ilham Azikin juga meresmikan aula karantina sosial. Dia berharap, aula ini menjadi salah satu tempat yang memberikan manfaat kepada warga Kayuloe.
“Semoga aula ini bisa dimanfaatkan sebagai sarana berkumpul untuk semua orang. Sehingga lahir generasi-generasi terbaik dari Desa Kayuloe,” jelas dia.
Kepala Desa Kayuloe, Hamsah mengaku, pendapatan petani jagung di daerah ini memang tidak begitu banyak. Oleh karena itu, bantuan bibit pala ini akan dapat mendorong pendapatan baru untuk petani.
“Di sini ada ratusan hektar kebun jagung,” kata dia.
Terkait dengan aula karantina sosial, dia menyebut, selain menjadi tempat pertemuan, aula ini akan menjadi salah satu pusat pendidikan untuk anak usia dini. Dia mengaku, anak-anak di desa Kayuloe akan belajar menjadi Hafidz di aula ini.
“Masyarakat di Desa Kyuloe sepakat bagaimana aula ini difungsikan untuk pendidikan anak-anak di desa ini,” jelas dia.(*)