FAJAR.CO.ID, BANTAENG – Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bantaeng dalam dua tahun terakhir mengalami kenaikan signifikan.
Pasalnya, pertumbuhan ekonomi menurut lapangan usaha, tahun 2020 itu 0, 52 persen. pada tahun 2021 itu mencapai di anggka 8,86 persen dan pada tahun 2022 pertmubuhannya mecapai angka 15,45 persen.
Ahli Statistik BPS Sulsel, Asep Yahya Mawali mengatakan, pertumbuhan ekonomi berdasarkan lapangan usaha 2022 itu dimulai dari, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (0,35), pertambangan dan penggalian (4,60), industri pengolahan (122,89).
Kemudian, pengadaan listrik dan gas (127,79), Pengadaan Air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang, (4,17), Konstruksi (4,60), perdagangan Besar dan Eceran (9,54), Transportasi dan pergudangan (12,86)Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (14,95).
Selanjutnya, Informasi dan Komunikasi (7,06), Jasa keuangan dan asuransi (1,52), Real Estate (4,61), Jasa Perusahaan (11,85), Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan jaminan sosial wajib (0,48), Jasa Pendidikan (4,29), Jasa kesehatan dan kegiatan sosial, (7,81), Jasa lainnya (9,16).
Ia mengatakan usaha penyumbang pertumbuhan ekonomi Bantaeng pada 2022 itu yang cukup menonjol adalah, Industri pengolahan yang dipengaruhi oleh peningkatan produksi industri ferro nikel (122,89).
Lalu, lapangan usaha perdagangan yang mengalami peningkatan yang signifikan (29,45), kemudian Penggunaan listrik yang meningkat tajam akibat proses produksi ferro nikel yang menggunakan listrik, (127,79)
“Dua tahun berturut-turut pertumbuhan ekonomi Bantaeng naik signifikan karena ekspansi usaha industri ferro nikel yang terjadi di Bantaeng itu sendiri. itu yang dominan menyebabkan pertumbuhan ekonomi Bantaeng naik,” tukas Asep Yahya Mawali, Rabu (1/3).
Asep mengatakan, Pertumbuhan ekonomi yang tinggi untuk Bantaeng atau suatu daerah lainnya tentu menjadi hal positif untuk daerah tersebut.
“Akan lebih baik lagi bila pertumbuhan ekonomi yang tinggi dibarengi dengan penurunan kemiskinan dan pengangguran serta peningkatan kesejahteraan di daerah tersebut. Artinya pertumbuhan ekonomi yang terjadi dapat diistilahkan inklusif,” ujarnya.
Secara matematis, kata dia, pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat terjadi kapan pun. Baik saat terjadi ekspansi usaha besar di daerah tersebut.
“Namun perlu digaris bawahi, biasanya angka pertumbuhan ekonomi tersebut kedepannya akan kembali pada angka normal saat suatu produksi usaha (besar) tadi telah pada titik normal kapasitas usahanya (tidak terjadi ekspansi lagi),” ucapnya.
Ia membeberkan, salah satu pemicu laju pertumbuhan ekonomi yang saat ini juga melejit yaitu pada bidang usaha UMKM hampir diseluruh Wilayah Sulsel.
“Selain industri ferro nikel juga, perlu kami sebutkan bahwa Sektor industri industri rumahan/UMKM utamanya industri makanan minum sedang menggeliat juga di Bantaeng atau di Sulsel juga secara umum,” pungkasnya. (Raksul)