FAJAR.CO.ID, BANTAENG – Bupati Bantaeng, Ilham Azikin meresmikan pondok pesantren As’adiah Pa’bulaengan, di Kecamatan Sinoa. Pondok pesantren ini adalah pondok pertama yang ada di Kecamatan Sinoa.
“Ini adalah pondok pesantren pertama yang ada di Kecamatan ini. Berkat pak bupati, kita di Kecamatan Sinoa akhirnya memiliki pesantren,” kata Pimpinan Ponpes As’adiyah, M Arifudfin saat meresmikan pembangunan pondok pesantren itu di Desa BT Bulaeng, Kecamatan Sinoa, Kamis (22/12).
Dia mengisahkan bagaimana proses hingga pondok pesantren ini bisa ada di kecamatan Sinoa. Dia menyebut, pada suatu hari, dia diundang oleh Bupati Bantaeng untuk menghadiri pembangunan pesantren di kecamatan lain di Bantaeng.
“Saat itu, saya heran, kenapa hanya Camat Sinoa yang diundang untuk hadir diperesmian itu? saya bisiki pak bupati, ternyata saya baru paham, kecamatan Sinoa selama ini tidak ada pesantrennya,” kata dia.
Setelah dari pertemuan itu, dia lalu berusaha mencari lahan hibah untuk pembangunan pesantren di Sinoa. Akhirnya, dia bertemu dengan seorang kepala dusun yang rela menghibahkan tanahnya. Kepala dusun itu diketahui bernama Ahmad.
“Setelah kami cek, ternyata tanahnya tebing. Jadi saya menghadap lagi sama pak Bupati untuk dipinjamkan alat berat,” kata dia.
Kurang dari sepekan, akhirnya alat berat untuk meratakan tanah akhirnya tiba. Lokasi pembangunan pesantren pun akhirnya dimulai. “Selang tiga hari, ada kendala lagi. Ternyata aki alat berat ada yang curi. Jadi saya menghadap lagi ke pak bupati, untuk dibantu. Dan akhirnya, proses perataan lokasi ini tuntas,” kata dia.
Arifuddin mengatakan, dari kisah ini, sudah sangat jelas bagaimana Bupati Bantaeng, Ilham Azikin sangat mengidamkan adanya pondok pesantren di Kecamatan Sinoa ini. Dia mengaku, setelah membangun pesantren ini, ada banyak sumbangan dari para dermawan yang membantu menuntaskan pembangunan ini.
“Cerita ini menggambarkan sangat besar keinginan pak Bupati untuk membangun pesantren di Sinoa ini. Kami panitia pembangunan masjid sampai dibantu berkali-kali,” jelas dia.
Dia menambahkan, pembangunan pesantren ini dimulai pada 22 Desember 2022. Tanggal ini adalah tanggal cantik, yang juga sekaligus peringatan hari ibu.
“Kami memiliki tekad untuk menjadikan pesantren ini sebagai rumah kedua, dimana para santri akan dilindungi, seperti ibu yang melindungi anaknya,” kata dia.
Bupati Bantaeng, Ilham Azikin membenarkan kisah awal mula pembangunan pesantren di Sinoa ini. Dia berharap, dari pesantren ini akan lahir manusia-manusia unggul produktif dan didasari oleh akhlak yang baik.
“Waktu itu memang saya bawa camat Sinoa. Saya mau kasi lihat kalau daerahnya juga butuh pesantren,” jelas dia.
Dia mengatakan, semoga dengan keberadaan pesantren ini tidak hanya memberikan edukasi untuk mengejar kebutuhan duniawi saja. Tetapi juga, untuk meningkatkan akhlak yang baik di Kecamatan Sinoa.
“Jadi dengan akhlak yang baik, tidak ada mi lagi escavator yang kehilangan aki kalau diparkir,” kata dia disambut tawa para peserta peresmian pesantren itu.
Dia berharap, dengan hadirnya pesantren ini maka keluarga besar yang ada di kecamatan Sinoa bisa mengenyam pendidikan yang setara di kecamatan lain di Bantaeng. Dia berharap, lembaga pendidikan ini bisa dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar.
“Mungkin ini tidak cepat dirasakan manfaatnya, tetapi ini adalah investasi kita untuk anak-anak penerus kita mendatang,” jelas dia.
Pengurus Pusat As’adiyah Sengkang, Anregurutta Dr KH Muhyidin Tahir mengakui program peningkatan SDM di Kabupaten Bantaeng. Dia menyebut, Bantaeng adalah salah satu daerah dengan perkembangan pendidikan pesantren yang begitu pesat.
“Kalau tidak salah Bantaeng ini adalah daerah terbesar dengan jumlah sebaran pesantren kami. Seingat saya, di Bantaeng ini ada tujuh pesantren yang ada di bawah naungan As’adiyah,” kata dia.
Dia juga mengakui, jika pembangunan pesantren ini sudah sepengetahuan oleh Prof Nasaruddin Umar. Dia adalah tokoh agama Sulawesi Selatan.
“Sebelum ke sini, saya sudah lapor dengan pimpinan As’adiyah, pak Prof Nasaruddin Umar,” kata dia. (*)