FAJAR.CO.ID, BANTAENG – Petani Bantaeng terus memperlihatkan perkembangan yang baik dan membanggakan. Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin melihat langsung perkembangan pertanian Cabe di batas Desa Barua dan Biangloe, Kecamatan Eremerasa, Rabu (2/11).
Petani Cabe, Hanafi mengatakan, di lahan 1/2 hektar, petani di sana swadaya menanam cabe dengan bibit unggul. Dia menjelaskan, dengan modal Rp 11 juta, hanya dalam dua kali panen sudah mengantongi keuntungan Rp 17 juta.
“Modal kami Rp 11 juta, dalam dua kali panen kami meraup keuntungan Rp 17 juta,” kata dia.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan niatnya untuk membentuk Komunitas Petani Cabe agar tidak ada permainan harga dari pedagang yang tentunya sangat merugikan petani. Meski masih menggunakan alat tradisional, petani di sana dapat merawat bibit cabe varian terbaik itu.
“Dari hasil panen kami yang menggembirakan kami ingin bentuk komunitas petani cabe agar tidak ada permainan harga. Petani disini masih menggunakan tenaga manual untuk itu kami berharap ada bantuan alsintan untuk menunjang kegiatan kami di sini,” harap dia.
Kepala Desa Biangloe, Muh Rais mengatakan, kedatangan Bupati Bantaeng hari ini adalah wujud support kepada petani.
“Kedatangan beliau yang pertama beberapa waktu lalu untuk membasmi babi dan ke dua kita bisa melihat perkembangan produktifitas pertanian di Desa Barua,” kata dia.
Dia mengatakan, kedatangan Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin menjadi penyemangat kepada masyarakat untuk menekuni sektor pertanian.
“Ini menjadi penyemangat bagi kami,
rencananya kedepannya setelah dibuat komunitas, lahan setengah hektar ini akan kita kembangkan dan jadikan ikon tanaman cabe di Bantaeng,” kata dia.
Kepala Desa Barua, Mursalim mengatakan, dalam kurun waktu satu tahun terakhir, Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin telah berkunjung ke Desa Barua sebanyak 7 kali. Dia mengatakan kedatangan orang nomor satu di Bantaeng itu tidak lain adalah wujud perhatian dan support yang tidak pernah berhenti pada sektor pertanian.
“Dalam satu tahun terakhir ini pak Bupati sudah datang 7 kali ke desa Barua. Ini adalah wujud perhatian dan support dari bapak Bupati. Kegiatan yang kita laksanakan hari ini adalah bukti masyarakat bertani efektif dan dengan produktivitas yang besar,” kata dia.
Dia mengatakan produktivitas petani cabe kedepannya akan terus diperhatikan dan ditunjang. Dia akan membantu melalui anggaran dari desanya untuk memenuhi kebutuhan penunjang pertanian masyarakat.
“Dengan modal Rp 11 juta, dua kali panen menghasilkan Rp 17 juta dan masih akan ada lagi panen selanjutnya. Kami dari desa akan menunjang untuk mengadakan mesin bedeng dan alat lainnya,” kata dia.
Sementara itu, Dinas Pertanian yang diwakili Kepala bidang holtikultura, Suriani mengatakan, tiap desa dapat mengajukan lahan minimal 10 hektar melalui proposal. Karena setiap tahun Dinas Pertanian Bantaeng mencari lahan cabe dan bawang merah.
“Untuk lahan cabe yang ada saat ini, kami sudah membantu plastik mulsa 500 meter secara gratis. Tanaman cabe dan bawang merah memang komoditi yang menjadi perhatian dari pemerintah karena mempengaruhi inflasi. Insya Allah kita ajukan tahun depan,” kata dia.
Sementara itu, Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin mengatakan, kedatangannya sebelumnya untuk membasmi hama, saat ini dia datang untuk memanen hasil dari pertanian masyarakat.
“Mari kita jaga semangat bertani masyarakat kita. Pemerintah bertanggung jawab menjaga produktifitas pertanian masyarakat. Tahun depan kita bantu bibit 10 hektar, pupuk dan mulsa,” kata Bupati peraih penghargaan ketahanan pangan terbaik nasional itu.
Dia meminta kepada petani agar datang ke rumahnya ketika janji belum atau telah ditepati. Dukungan pemerintah tersebut dengan harapan masyarakat yang belum produktif ikut termotivasi melihat perkembangan pertanian cabe saat ini.
“Sebelumnya kita telah support kakao hari ini ada cabe. Hari ini kita ada dalam kondisi yang membutuhkan perhatian kondisi keuangan negara. Minggu lalu saya ke sinea tanam cabe untuk menjaga stabilitas ekonomi dan inflasi,” kata dia.
“Segala sesuatu yang baik dan menguntungkan mari kita jaga kebersamaan kita. Untuk teman-teman penyuluh jangan menyulitkan petani hanya karena proposal, bantu petani kita,” tambahnya.
Menanggapi permintaan mesin bedeng berupa cultivator, petani di sana kaget melihat rombongan Bupati Bantaeng, yang datang membawa alsintan tersebut.
“Saya bantu ki hari ini cultivator,” kata dia disambut tepu tangan puluhan petani.
Lebih lanjut, Pemkab Bantaeng melalui Dinas Tenaga Kerja juga bekerja sama dengan Partai NasDem telah melakukan pelatihan petani cabe, mulai dari tanam, panen, sampai menjadi olahan seperti sambal dan cabe bubuk.
“Kesejahteraan petani adalah yang utama bagi kami, pemerintah senantiasa bersama dengan kita semua,” kata Bupati bergelar doktor ilmu pemerintahan itu.
Bupati Bantaeng juga didampingi Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Ambon, Suardi. Dia berbagi pengalaman tentang sektor pertanian di kota Ambon yang mayoritas dikerjakan orang asal Bantaeng. Dia berbagi ilmu tentang pertanian produktif yang mampu menjaga stabilitas ekonomi dan inflasi di Ambon.
Dia mengapresiasi Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin yang salah satu fokus pembangunannya ada pada sektor pertanian. Menurutnya, petani Bantaeng patut bersyukur memiliki pemimpin yang memiliki perhatian dan dukungan pada petani.
“Kita patut bersyukur di Bantaeng, punya pemimpin yang mau melihat dan memberi dukungan pada petani,” kata dia. (*)